Kesimpulan Tugas
Tugas 1 :
Manusia
harus dapat bersikap transenden dalam mengelola alam, dan menyadari bahwa
hidupnya berada secara imanen di alam. Akibat kegiatan atau perubahan pada
kondisi alamiah akan berdampak pada siklus-siklus di alam. Hal ini dimungkinkan
adanya perubahan dan transformasi pada sumber daya alam yang dapat bedampak
pada kelangsungan hidup manusia. Perancangan arsitektur haruslah menjadi sistem
yang sinergi antara komponen-komponennya sehingga menjadi sistem yang terus
menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu pemikiran rancangan arsitektur yang
menekankan pada ekologi, ramah terhadap alam, tidak boleh menghasilkan bangunan
fisik yang membahayakan siklus-siklus tertutup dari ekositem sebagai sumber
daya yang ada ditanah, air dan udara.
Tugas 2 : bagaimana cara kita
untuk mewujudkan arsitektur yang mementingkan keseimbangan lingkungan seperti
menjelaskan tentang arsitektur biologis yang membahas dua segi kehidupan yaitu
alam dan teknik; lingkungan manusia yang membahas tentang keterkaitan
keseimbangan lingkungan yang erat kaitannya dengan alam dan kehidupan manusia;
pengaruh energy yang membahas pentingnya perhitungan akan penggunaan energy
sebelum merancang; teknologi protektif (perlindungan).
Tugas 3 : Arsitektur pada dasarnya sangatlah bergantung
pada lingkungan. Arsitektur harus dapat memahami kondisi lingkungan dan tidak
merusak lingkungan yang ada.
Tugas 4 :
Semakin
lama manusi membangun bangunan tanpa memikirkan lingkungan sekitar. Seharusnya
tidak seperti itu, karena manusia tidak dapat jauh dari alam dan manusia harus
hidup berdampingan dengan alam.
Seorang Arsitek harus memikirkan harus dapat
menciptakan ruang/bangunan yang dapat menyatu dengan lingkungan dan tidak
merusak lingkungan sekitar sehingga dapat menjamin ruang hidup yang
berkualitas. Pengertian
dan penerapan arsitektur ekologi dapat membantu pencapaian tujuan tersebut yang
tinggi sekali sehingga arsitek masa depan penuh rasa tanggung jawab terhadap
sesama manusia dan terhadap alam sekitarnya.”
Tugas 5 : Pembangunan Giant Sea
Wall ini justru akan memperparah banjir karena akan memperpanjang aliran air
sungai dan akan mengakibatkan laju desimentasi meningkat dikarenakan laju
aliran air yang menurun, hal ini juga menimbulkan masalah karena perlu adanya
upaya pengerukan sungai yang tidak sedikit biayanya.
Dampak lain adalah penutupan dua pelabujan perikanan Nusantara. ribuan
nelayan harus dipindahkan. Pembangkit listrik muara karang juga harus ditutup
karena aliran air pindingin tidak lagi tersedia. kalaupun dipertahankan, biaya
operasinya sangat besar karena memerlukan pompa yang berjalan terus.
Tanggul laut raksasa yang direncanakan dalam sistem tertutup membuat air
tidak mengalir. Karena itu, kualitas lingkungan laut jakarta akan rusak.