Rabu, 18 November 2015
Rabu, 11 November 2015
- Kepentingan landasan bersama antara pencipta dan pengguna adalah tuntutan utama pada arsitektur ekologis.
- Merealisasikan cita – cita tentang si pengguna.
- Mengedepankan alam dan lingkungan dalam proses merancang serta tidak melupakan fungsi utama serta citra dari si pengguna.
Rabu, 04 November 2015
Rumah tempat tinggal bisa dianggap sebagai suatu susunan organis yg berfungsi sebagai kulit manusia. Arsitektur biologis memperlihatkan hubungan erat antara manusia dan lingkungan atau alam sekitar.
Rabu, 14 Oktober 2015
#2 Respon terhadap Buku Arsitektur dan Lingkungan ( Ir.Heinz Frick)
Senin, 28 September 2015
Perubahan Iklim Global dan Peran Arsitektur
Peran Arsitektur dan Perubahan Iklim
Dalam Perancangan bangunan, sering kali kurang memperhatikan keselarasan dengan alam, dalam hal pemanfaatan sumberdaya alam dan penggunaan teknologi yang tidak ramah terhadap alam. Oleh karena itu, perancangan bangunan secara arsitektur mempunyai andil besar memicu pemanasan global dan berakibat pada turunnya kualitas hidup manusia. Dari semua gejala alam yang sudah terjadi, kini sudah saatnya perancangan bangunan secara
arsitektur, lebih memahami alam melalui pendekatan dan pemahaman terhadap perilaku alam lebih dalam agar tidak terjadi kerusakan alam yang lebih parah. Sasaran utama dari upaya ini adalah tidak memperparah pemanasan global, melalui upaya rancangan arsitektur yang selaras dengan alam serta memperhatikan kelangsungan ekosistim, yaitu dengan pendekatan ekologi.
Pendekatan ekologi merupakan cara pemecahan masalah rancangan arsitektur dengan mengutamakan keselarasan rancangan dengan alam, melalui pemecahan secara teknis dan ilmiah. Pendekatan ini diharapkan menghasilkan konsep-konsep perancangan arsitektur yang ramah lingkungan, ikut menjaga kelangsungan ekosistem, menggunakan energi yang efisien, memanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui secara efisien, menekanan penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui dengan daur ulang.
Semua ini ditujukan bagi kelangsungan ekosistem, kelestarian alam dengan tidak merusak tanah, air dan udara., tanpa mengabaikan kesejahteraan dan kenyamanan manusia secara fisik, sosial dan ekonomi secara berkelanjutan.
Bangunan didirikan berdasarkan rancangan yang dibuat oleh manusia yang seringkali lebih menekankan pada kebutuhan manusia tanpa memperhatikan dampaknya terhadap alam sekitarnya. Seharusnya manusia sadar betapa pentingnya kualitas alam sebagai penunjang kehidupan, maka setiap kegiatan manusia seharusnya didasarkan pada pemahaman terhadap alam termasuk pada perancangan arsitektur. Pemahaman terhadap alam pada rancangan arsitektur adalah upaya untuk menyelaraskan rancangan dengan alam, yaitu melalui memahami perilaku alam., ramah dan selaras terhadap alam. Keselarasan dengan alam merupakan upaya pengelolaan dan menjaga kualitas tanah, air dan udara dari berbagai kegiatan manusia, agar siklus-siklus tertutup yang ada pada setiap ekosistim, kecuali energi tetap berjalan untuk menghasilkan sumber daya alam.
Arsitek dalam mendesain bangunan memandang iklim tidak sekedar sebagai masalah, melainkan sebagai sumber potensi. Berdasarkan penelitian di Lawrance Barkeley National Laboratory tentang hubungan bangunan dengan manusia menunjukkan bahwa:
• Produktivitas orang bekerja di dalam bangunan meningkat 7-13% dengan kualitas udara yang lebih baik.
• Produktivitas orang bekerja di dalam bangunan meningkat 15-50% dengan penggunaan cahaya matahari alami yang cukup.
• Pergerakan udara yang terbatas adalah penyebab utama “sick building syndrome”
• Pencahayaan artifisial memproduksi 2-4 kali lebih panas dari pencahayaan alami pada tingkat terang yang sama.
Manusia harus dapat bersikap transenden dalam mengelola alam, dan menyadari bahwa hidupnya berada secara imanen di alam. Akibat kegiatan atau perubahan pada kondisi alamiah akan berdampak pada siklus-siklus di alam. Hal ini dimungkinkan adanya perubahan dan transformasi pada sumber daya alam yang dapat bedampak pada kelangsungan hidup manusia. Perancangan arsitektur haruslah menjadi sistem yang sinergi antara komponen-komponennya sehingga menjadi sistem yang terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu pemikiran rancangan arsitektur yang menekankan pada ekologi, ramah terhadap alam, tidak boleh menghasilkan bangunan fisik yang membahayakan siklus-siklus tertutup dari ekositem sebagai sumber daya yang ada ditanah, air dan udara.
Sumber: https://rizkilesus.wordpress.com/2010/02/22/iklim-dan-peran-arsitektur/
Jumat, 08 Mei 2015
Harapan Seorang Ayah Yang Terwujud Karena Kerja Keras
Kisah pak Alex berawal dari sebuah postingan seorang penyiar radio GenFM di platform sosial Path. Akun bernama Ankatama mengunggah foto yang memperlihatkan pria paruh baya ini mengemudikan taksi dan menempelkan selembar foto anak bungsunya di panel dekatspeedometer.
Dalam caption foto tersebut Ankatama menuliskan:
"Mewek di pagi hari disponsori oleh supir taksi yang majang foto anak bontotnya. Pas gue tanya kenapa taro disitu? Jawabannya...: Biar semangat cari uangnya, nak. Minggu depan dia ulang tahun saya mau ajak dia makan di KFC. Sama beliin tas sekolah.’ Lalu aku apa? Ya CRY lah"
Curhatan Ankatama kemudian diunggah ke situs Facebook oleh akun One Day One Juz, bahkan kemudian sempat memenuhi Twitter dan mendapatkan respons yang beragam dari para netizen.
Tak hanya sampai di situ. Program TV Sapa Indonesia yang ditayangkan pada tanggal 2 Mei 2015, menggambarkan sekilas mengenai sosok sang sopir taksi. Di tengah kemacetan demo buruh, Pak Alex tetap gigih untuk mencari nafkah demi memenuhi keinginan sederhana sang anak. Foto anak bungsunya itu, selalu menjadi pengingatnya agar tetap semangat, bersabar, dan hati-hati dalam bekerja. Cerita Pak Alex juga menggugah franchise ayam goreng siap saji, KFC, untuk memberikan sebuah perayaan ulang tahun yang meriah untuk sang anak dan teman–temannya pada tanggal 6 Mei.
Kisah Pak Alex Ridwan hanyalah contoh gambaran kecil dan sederhana. Namun siapa yang mengira kisahnya begitu menyentuh hati sehingga mengundang respon positif dari masyarakat. Pak Alex mengingatkan kita tentang pentingnya untuk sabar, ikhlas, semangat, dan gigih dalam bekerja. Bagaimanapun keadaan hidupnya, Pak Alex tidak pernah putus semangat dan selalu bersyukur.
Tanggung jawab Pemimpin
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator